Pertentangan sosial di dalam masyarakat terjadi akibat adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat seperti peluang hidup, gengsi, hak istimewa dan gaya hidup. Pertentangan sosial disebabkan oleh 5 faktor, yaitu perbedaaan kepentingan; prasangka, diskriminasi dan ethosentris; pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakt; golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial; serta integrasi nasional. Kelima faktor ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam timbulnya pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat.
Hal ini dimulai dari adanya perbedaan kepentingan suatu
individu yang menimbulkan
perbedaan tingkah laku individu tersebut dalam pemenuhan kepentingan tersebut
yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Perbedaan tingkah laku ini
pula yang seringkali menimbulkan prasangka terhadap suatu individu atau
golongan karena tidak sesuainya tingkah laku, norma, atau kebudayaan orang lain
dengan yang ia miliki. Ketika prasangka ini muncul, maka timbul pula tindakan
untuk mendiskriminasi individu atau golongan tersebut dan hal ini akan
menyebabkan teradinya pertentangan sosial yang sering terjadi di kehidupan
masyarakat.
Untuk mengatasi pertentangan sosial maka dilakukanlah
integrasi sosial yang berupa suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Sehingga
menghasikan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Dalam
skala besar, dapat dilakukan integrasi nasional yang berfungsi untuk menyatukan
atau memadukan masyarakat-masyarakat yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih
menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman dan tentram.
Ketika kegiatan ekstrakulikuler pramuka mengadakan
pertemuan akbar dengan anggota pramuka. Pada pertemuan tersebut orang-orang
yang datang berasal dari berbagai tempat. Terdapat banyak sekali perbedaan
mulai dari kebudayaan, sudut pandang, golongan, usia, jabatan, hingga kebutuhan
masing-masing individu untuk hadir disitu pun berbeda. Namun tetap ada satu
tujuan, yaitu untuk menyatukan dan memadukan perbedaan sudut pandang dari
setiap anggota ataupun setiap golongan sehingga organisasi tersebut tetap dapat
berjalan dengan selaras dan serasi meskipun memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda.